Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Tafsir Al-Baqarah (ayat 178 - 179)

Gambar
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Rabb kamu dan suatu rabmat. Barangsiapa yang melampui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. Al-Baqarah: 178) Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 179) Allah swt. menyatakan, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berlaku adil dalam gishash. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, wanita dengan wanita. Janganlah kalian melanggar dan melampaui batas seperti yang dilakukan

Konsekuensi Iman

Gambar
Iman tidak cukup hanya sekedar pengakuan, karenanya harus dibuktikan dengan konsekuensi yang menjjadi tuntutan iman. Paling tidak, Al-Quran menyebutkan enam konsekuensi iman yang haruws dibuktikan, yaitu sebagai berikut. 1. Al-Yakin (Keyakinan Yang Mantap) Keyakinan yang mantap tanpa ada keraguan sedikit pun terhadap Allah dan ajaran yang diturunkan-Nya merupakan konsekuensi iman yang harus ada pada setiap mukmin. Allah berfirman, Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudain mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. mereka itulah orang-orang yang benar.(al-Hujuraat: 15) 2. At-Tasyim (Berserah Diri) Apa yang ada di langit dan di bumi sudah berserah diri kepada Allah, karena itu setiap mukmin harus berbuat demikian pula. Allah berfirman, Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya,

Gerakan Pembaharuan Islam di Indonesia

Gambar
GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM: Penjelasan pembaharuan islam, sejarah, dan mengapa pembaharuan islam diperlukan? a. Harun Nasution cendrung menganalogikan istilah pembaharuan dengan modernisme, karena istilah terakhir ini dalam masyarakat Barat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha mengubah paham-paham, adt-istiadat, institusi lama, dan sebagainya unutk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Gagasan ini muncul di Barat dengan tujuan menyesuaikan ajaran-ajaran yang terdapat dalam agama Katolik dan Protestan dengan ilmu pengetahuna modern. Karena konotasi dan perkembangan yang seperti itu, harun Nasution keberatan menggunakan istilah modernisasi Islam dalam pengertian di atas ( Azra, Azyumardi :1996) Revivalisasi Menurut paham ini, pembaharuan adalah membangkitkan kembali Islam yang murni sebagaimana pernah dipraktekkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan kaum Salaf ( Azra, Azyumardi : 1996 ) b. Muhamma